Apr 8, 2012

Kerana Manusia Tidak Menjanjikan Apa-Apa

Assalamualaikum wbt.

Bismillahirahmanirahim
I testify there is no God but Allah and Muhammad is the Messenger of Allah.

Ada masa kita gembira, ada juga masa kita sedih. 2 benda yang tak dapat dipisahkan. Both are like a rainbow which paint our life.

Aduh hati.


Saya mengalami banyak pengalaman dukacita bersama banyak jenis manusia. Baik keluarga, kawan-kawan dan orang-orang biasa. Semuanya pengalaman yang bermacam ragam. Upset dan berkecil hati memang selalu wujud. Namun, ironinya saya juga banyak melalui pegalaman bermakna dan gembira dengan golongan yang sama saya sebutkan di atas.
 
 
Kadang waktu ahli keluarga sendiri menyebabkan kita berjauh hati. There are our parents and siblings, and for the most part there are our close relatives. Dalam macam-macam hal dan isu. Ia soal hati, rahsia peribadi. Hanya Allah dan tuan empunya diri sahaja yang tahu. Hidup memang banyak up and down.

Lain pula ceritanya dengan kawan-kawan. Ada satu waktu, kita terlalu berharap pada sahabat lebih dari pengharapan kita pada yang Esa. Tapi bukan setiap masa sahabat itu mampu bersama. Kata orang sahabat yang baik ialah sahabat yang selalu ada bersama kita waktu senang dan susah.

Betul ke begitu?

Saya berpendapat, sahabat yang baik adalah, sahabat yang apabila bersamanya saya sering dinasihatkan tentang akhirat. Dan apabila berdua, saya diingatkan tentang Allah dan Rasul. Dia tidak perlu semestinya ada sewaktu saya mengalami kesusahan. Kerana saya juga tidak mungkin selalu ada bersamanya ketika dia mengalami kesusahan. It's vice versa and fair.

Jadi pepatah diatas, perlu di revise semula.

Cukuplah hanya Allah bersama-sama kita sewaktu kita sedih dalam kesusahan dan gembira dalam kesenangan. Kerana bila sangkakala ditiup, tiada lagi keluarga dan sahabat yang dapat menyelamatkan kita pada hari itu. Hanya Allah dan rasul sebagai pelindung dan penyelamat di hari manusia berkumpul untuk dihisab segala amal.

Yang memberi rasa sedih itu Allah. Yang memberi rasa gembira juga Allah. Yang memudahkan kita sewaktu dalam kesusahan itu Allah. Yang menyempitkan urusan kita sebagai ujian juga adalah Allah. Bukan keluarga, bukan juga sahabat. Mereka hanya sekadar medium perantara yang dikurniakan Allah pada kita.

Jadi mengapa perlu bergantung pada mereka yang akan mati juga di kemudian hari? Jangan mencintai keluarga lebih dari mencintai Allah. Jangan juga mencintai sahabat lebih dari mencintai Allah. Cintailah Allah lebih dari segalanya.

"Engkau lebih aku cintai dari diriku dan keluargaku"

Beginilah peribadi para sahabat Rasulullah. Bila baca sirah hidup mereka, dialog ini pasti ada di mana-mana. It is a declaration of love. Unshakeable! Cinta mereka pada Allah dan Rasul, masyallah sangat hebat.

Manusia itu tidak menjanjikan apa-apa. Jangan terlalu sibuk menjaga hati manusia, namun menjaga Allah dihati kita, di abaikan begitu sahaja.

Sahabat,
Mari kita sama-sama perbanyakkan bicara kita dengan Allah dan selawat kita untuk Rasulullah saw.

"Ya Allah ya tuhanku, jadikan aku, keluargaku dan sahabat-sahabatku, mencintaiMu dan rasulMu melebihi rasa cinta kami pada keluarga dan sahabat kami. Jadikan kami mencintaiMu dan rasulMu melebihi rasa cinta kami pada dunia dan seisinya. Ya Allah jadikan kami seperti apa yang Engkau cintai" Amin.

Saya Hamba Hina
Nurul Damia Mohamad Sofian

No comments:

Post a Comment